Salam...
hai kawan, berikut nich adalah hasil laporan tentang bahaya kantong kresek hitam. laporan nich sebenarnya buat memenuhi tugas diklat kimia di SMK Negeri 1 Biau, tetapi gak ada salahnya kan kalau berbagi untuk nambahin arsip kawan-kawan. jadi, buat kawan-kawan yang butuh informasinya atau di tugasin buat laporan yang seperti ini, silahkan di copas aja materi yang penting. Ingat yach, jangan di buat laporannya yang sama seperti ini, harus bisa berkarya sendiri yach .... Ok....! : )
1 >>>> 2 >>>> 3 >>>> 4 >>>> 5 >>>> 6 >>>> 7 >>>> 8 >>>> 9
Keterangan:
1. Pengumpulan plastik bekas.
Dalam proses 1, yakni pengumpulan plastik bekas oleh para pengumpul (pemulung) dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Para pengumpul memilah-milah kantong plastik mana yang layak untuk mereka daur ulang lagi. Kemudian pada proses 2, para penyortir melakukan penyortiran terhadap semua kantong plastik yang telah berhasil dikumpulkan oleh para pengumpul. Akan tetapi, dalam melakukan penyortiran seringkali para penyortir kurang dalam melakukannya dan berakibat negatif karena para penyortir tidak mengetahui darimana kantong plastik itu berasal. Selanjutnya, pada proses 3, para penyuci melakukan pencucian terhadap kantong plastik tersebut. Sama halnya dengan proses 2, para penyuci kurang melakukan pencucian. Mereka mencuci tidak secara steril dengan kata lain, menggunakan bahan seadanya. Proses 4 adalah penggilingan, semua kantong plastik yang telah dicuci lalu digiling menjadi butiran plastik kecil. Pada proses 5, proses penambahan zat warna aditif guna memberi warna terhadap semua kantong plastik. Pemberian zat warna aditif sangat berbahaya bagi manusia. Pada proses 6 adalah proses pemberian zat anti fogging guna tahan terhadap sinar ultraviolet. Zat ini juga berbahaya. Pada proses 7 adalah proses pemberian zat anti slip pada kantong plastik guna kantong plastik memiliki bentuk yang transparan. Zat ini juga mengandung bahan kimia yang berbahaya. Selanjutnya, proses 8 adalah proses pemanasan, semua kantong plastik yang telah diberi bahan kimia lau dipanaskan agar menyatukan butiran kantong plastik tadi. Terakhir, proses 9 yakni proses pencetakan, butiran plastik yang telah menyatu lalu dicetak untuk membentuk kantong plastik yang baru dengan berbagai ukuran, misal ukurang kecil, sedang, maupun besar.
Semua bahan kimia dari skema di atas adalah bahan pembuat kantong plastik maupun jenis bahan plastik lainnya. Lalu apakah pengaruh kantong plastik secara kimiawi? Pengaruhnya antara lain :
Dan yang lebih penting lagi pengaruh secara kimiawi dapat terjadi jika kantong plastik kontak langsung dengan makanan siap saji yang panas. Sebab, kontak langsung tersebut menimbulkan perpindahan kalor dari makanan siap saji terhadap kantong plastik. Timbulnya panas (kalor) ini memicu pengaruh secara kimiawi. Jadi untuk mencegah hal tersebut disarankan memberi alas pada kantong plastik sewaktu membungkus makanan atau barang lainnya agar tidak terjadi kontak langsung dengan kantong plastik.
A.KESIMPULAN
hai kawan, berikut nich adalah hasil laporan tentang bahaya kantong kresek hitam. laporan nich sebenarnya buat memenuhi tugas diklat kimia di SMK Negeri 1 Biau, tetapi gak ada salahnya kan kalau berbagi untuk nambahin arsip kawan-kawan. jadi, buat kawan-kawan yang butuh informasinya atau di tugasin buat laporan yang seperti ini, silahkan di copas aja materi yang penting. Ingat yach, jangan di buat laporannya yang sama seperti ini, harus bisa berkarya sendiri yach .... Ok....! : )
LAPORAN
“BAHAYA PLASTIK KRESEK HITAM”
DI SUSUN OLEH :
STEVI SEPTIANA
KELAS : 3
TKJ 1
PEMERINTAH
KABUPATEN BUOL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 BIAU
TAHUN 2012/2013
DAFTAR ISI
Halaman judul........................................................................................................
Kata pengantar...................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A.
Latar Belakang..........................................................................................
B.
Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Gambaran
Umum Plastik Kresek Hitam..............................................
B.
Proses Pembuatan dan Dampak Plastik
Kresek Hitam.......................
C. Upaya-Upaya
Penanggulangan Limbah Plastik Kresek Hitam..........
D. Cara
Mengurangi Pemakaian Plastik Kresek Hitam...........................
E.
Hasil
Pengamatan....................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis penjatkan kehadirat Tuhan yang maha
kuasa yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Bahaya plastik kresek hitam”.
Penulisan laporan ini
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata diklat Kimia di SMK Negeri 1 Biau.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bpk. Edy Ibrahim, S.Pd selaku Guru
diklat Kimia.
Dalam Penulisan laporan
ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki Penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga Tuhan memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin
|
Buol, 05
Desember 2012
Penyusun,
Stevi Septiana
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Pada zaman sekarang manusia tidak
dapat lepas dari yang namanya plastik. Plastik selalu digunakan dalam berbagai
keperluan sehari-hari. Misalnya untuk tempat minuman, membungkus makanan,
tampat belanjaan dan masih banyak lagi. Plastik dipakai karena ringan, tidak
mudah pecah, harganya murah, dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak
dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan
plastik terhadap kesehatan mereka sendiri dan terhadap lingkungan sekitar.
Dalam plastik terdapat zat-zat
adiktif antara lain Bisphenol A (BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan
meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia.
Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik
jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak
plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan
dampak negativ bagi lingkungan terutama pada tanah, karena tanah sulit untuk
menguraikan sampah plastik tersebut.
Masalah timbul ketika kita tidak
lagi menginginkan benda-benda ini, dan bagaimana kita membuangnya. Biasanya
plastik yang dibuang itu adalah plastik bekas pembungkus dan kemasan makanan.
Pernyatakan kepedulian para ilmuwan juga bahwa jalinan plastik yang begitu
padat yang mengapung di laut dapat ikut meningkatkan pemanasan global karena
menciptakan tirai yang rapat yang menahan sinar matahari dan menyebabkan
plankton tidak dapat tumbuh.
Salah satu jenis plastik yang
berbahaya adalah sampah plastik hitam karena kandungan berbahayanya lebih
banyak dibandingkan jenis plastik lain. Penggunaan plastik hitam tersebut
beresiko menimbulkan kanker, kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya dan yang
lebih mengerikan, tas plastik ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai sempurna, yakni sekitar 500 hingga 1000 tahun! Bayangkan saja berapa
banyak sampah plastik yang membusuk?. Di China, jumlah plastik yang didaur
ulang hanya 5 persen dari plastik yang beredar. Dan, sering kali fasilitas
pembuangan yang kurang, menyebabkan 100
juta tas plastik dikapalkan kembali ke China setiap tahunnya.
Tas plastik bekas yang dikapalkan ke
China akan diubah kembali ke dalam butiran plastik. Proses ini memerlukan empat
kali lipat energi dari proses memproduksi tas plastik. Tentu saja hal ini
menyebabkan pemborosan energi. Selain itu, sekitar 60 juta barel minyak tiap
tahunnya digunakan untuk mengolah bahan plastik.
Tas plastik bekas dan limbah-limbah
plastik lainnya juga banyak dibuang ke laut sehingga banyak membunuh hewan
laut. Tampaknya kita harus memikirkan dampak-dampak negatif dari penggunaan tas
platik untuk menjaga kelestarian lingkungan sebelum semuanya terlambat.
Mulailah gunakan bahan-bahan yang lebih cepat terurai seperti kertas, atau
bahkan aneka bahan alami lainnya
Di Indonesia penumpukan sampah
plastik hitam banyak di jumpai di sungai-sungai, pemukiman warga, dan
diberbagai tempat lainnya. Tepatnya di daerah Kab. Buol hampir di setiap sudut
kota dipenuhi sampah, dan salah satunya adalah sampah plastik hitam. Kondisi
ini perlu adanya tindakan yang serius agar penumpukan sampah yang memicu
datangnya banjir dan penyakit dapat dicegah dan tidak menimbulkan dampak yang
lebih parah bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan adanya kesadaran lingkungan
dalam diri kita masing-masing mau melakukan langkah kecil saja, misalnya
mengurangi pengguaan plastik hitam. Pasti ada cara untuk memulihkan kembali
dunia kita agar kembali indah seperti semula.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan
dan manfaat dari penulisan laporan ini, yaitu :
1. Untuk menyelesaikan tugas mata diklat kimia
2. Untuk mengetahui bahaya yang di
timbulkan dari penggunaan plastik kresek hitam.
3. Untuk mengetahui upaya yang dapat
dilakukan dalam menangani limbah plastik
kresek hitam
4. Untuk meningkatkan kesadaran
masing-masing individu atas dampak yang di timbulkan plastik kresek hitam.
5. Sebagai arsip perpustakaan sekolah yang dapat di
manfaatkan oleh siswa sebagai sumber ilmu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN
UMUM PLASTIK KRESEK HITAM
Kantong
plastik atau masyarakat sering menyebutnya dengan “Kantong Kresek” digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya membawa barang belanjaan, membungkus
makanan siap saji, dan sebagainya. Kegunaan dari kantong kresek tersebut telah
mearajalela bahkan di seluruh dunia pun menggunakannya. Tapi adakah pengaruh
dari kantong kresek tersebut jika masyarakat menggunakannya secara
terus-menerus? Adakah dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan sekitar?
Jelas,
pengaruh dapat terjadi jika pemakaian ataupun dalam pembuatannya tidak
memperhatikan segi kesehatan dan kemanusiaan tentunya. Sampai saat ini,
masyarakat terutama di Indonesia telah menggunakan kantong kresek dalam berbagai
keperluan sehari-hari. Di balik sifatnya yang praktis dan murah, kantong
plastik kresek mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi
makanan di dalamnya.
Sejak pertengahan tahun lalu,
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi
tentang bahaya kantong plastik kresek. Bedasar hasil penelitiannya, kantong
plastik kresek, terutama warna hitam, merupakan produk daur ulang
mengandung bahan kimia berbahaya.
Tak hanya itu, dalam proses
daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. "Apakah bekas wadah
pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah
logam berat," demikian petikan peringatan BPOM tentang kantong kresek.
BPOM meminta masyarakat tak
menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap.
Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan
mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu
kanker.
Bahan kimia plastik tak hanya
mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan
mengandung asam, cuka, vitamin c, berminyak atau berlemak.
B.
PROSES PEMBUATAN DAN DAMPAK PLASTIK
KRESEK HITAM
Kantong plastik atau kantong kresek
dapat beraneka ragam warnanya, salah satunya adalah warna hitam yang telah
disebutkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu merupakan salah
satu warna dari sekian warna yang ada yang memiliki pengaruh yang berpotensi
negatif, lalu bagaimana dengan warna kantong plastik lainnya? Apakah sama
dengan pengaruh yang dimiliki oleh kantong plastik tersebut? Tentu kantong
plastik apapun warnanya dapat berpotensi negatif yakni dapat memicu penyakit
kanker (bersifat karsinogen).
Sebenarnya darimana awal pengaruh
negatif itu berasal? Awal pengaruh negatif itu berasal dari proses daur ulang
yang demikian berkali-kali. Berikut skema proses daur ulang dari kantong
plastik.
1 >>>> 2 >>>> 3 >>>> 4 >>>> 5 >>>> 6 >>>> 7 >>>> 8 >>>> 9
Keterangan:
1. Pengumpulan plastik bekas.
2. Penyortiran.
3. Pencucian
4. Penggilingan.
5. Pemberian warna zat aditif.
6. Pemberian zat anti fogging (tahan
sinar ultraviolet).
7. Pemberian zat anti slip
(transparan).
8. Pemanasan.
9. Pencetakan.
Dalam proses 1, yakni pengumpulan plastik bekas oleh para pengumpul (pemulung) dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Para pengumpul memilah-milah kantong plastik mana yang layak untuk mereka daur ulang lagi. Kemudian pada proses 2, para penyortir melakukan penyortiran terhadap semua kantong plastik yang telah berhasil dikumpulkan oleh para pengumpul. Akan tetapi, dalam melakukan penyortiran seringkali para penyortir kurang dalam melakukannya dan berakibat negatif karena para penyortir tidak mengetahui darimana kantong plastik itu berasal. Selanjutnya, pada proses 3, para penyuci melakukan pencucian terhadap kantong plastik tersebut. Sama halnya dengan proses 2, para penyuci kurang melakukan pencucian. Mereka mencuci tidak secara steril dengan kata lain, menggunakan bahan seadanya. Proses 4 adalah penggilingan, semua kantong plastik yang telah dicuci lalu digiling menjadi butiran plastik kecil. Pada proses 5, proses penambahan zat warna aditif guna memberi warna terhadap semua kantong plastik. Pemberian zat warna aditif sangat berbahaya bagi manusia. Pada proses 6 adalah proses pemberian zat anti fogging guna tahan terhadap sinar ultraviolet. Zat ini juga berbahaya. Pada proses 7 adalah proses pemberian zat anti slip pada kantong plastik guna kantong plastik memiliki bentuk yang transparan. Zat ini juga mengandung bahan kimia yang berbahaya. Selanjutnya, proses 8 adalah proses pemanasan, semua kantong plastik yang telah diberi bahan kimia lau dipanaskan agar menyatukan butiran kantong plastik tadi. Terakhir, proses 9 yakni proses pencetakan, butiran plastik yang telah menyatu lalu dicetak untuk membentuk kantong plastik yang baru dengan berbagai ukuran, misal ukurang kecil, sedang, maupun besar.
Semua bahan kimia dari skema di atas adalah bahan pembuat kantong plastik maupun jenis bahan plastik lainnya. Lalu apakah pengaruh kantong plastik secara kimiawi? Pengaruhnya antara lain :
* Menyebabkan kanker paru;
* Menyebabkan kanker hati;
* Gangguan fungsi ginjal;
* Gangguan saraf; dan
* Gangguan saluran pencernaan.
Dan yang lebih penting lagi pengaruh secara kimiawi dapat terjadi jika kantong plastik kontak langsung dengan makanan siap saji yang panas. Sebab, kontak langsung tersebut menimbulkan perpindahan kalor dari makanan siap saji terhadap kantong plastik. Timbulnya panas (kalor) ini memicu pengaruh secara kimiawi. Jadi untuk mencegah hal tersebut disarankan memberi alas pada kantong plastik sewaktu membungkus makanan atau barang lainnya agar tidak terjadi kontak langsung dengan kantong plastik.
C. UPAYA-UPAYA
PENANGGULANGAN LIMBAH PLASTIK KRESEK HITAM
Upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk penanggulangan plastik adalah sebagai berikut :
1. Daur Ulang
Penanganan
limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal
itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan
paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih
mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu
ketika membuang sampah plastik. Namun limbah plastik hitam merupakan produk
daur ulang, maka daur ulang bukanlah penanganan yang tepat.
2. Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.
3. Plastik Biodegradable
Sekitar
separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat
baik jika dapat dibuat plastik yang biodegradable atau fotodegradable.
Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable
berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan
kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih. Namun plastik ini jauh
lebih aman di bandingkan plastik kresek yang biasanya kita pakai.
D. CARA
MENGURANGI PEMAKAIAN PLASTIK KRESEK HITAM
Setiap kita berbelanja di
supermarket atau di warung, sering sekali kita diberi kantung plastik atau
kresek guna membawa barang-barang yang telah kita beli di tempat tersebut. Tiap
tahun jutaan kantong palstik/kresek dibuang begitu saja setelah dipakai hanya
satu kali. Di bawah ini ada beberapa cara, agar ketika kita diberi kantong
kresek saat di kasir, kita bisa menjawab, "Tidak perlu, saya bawa tas sendiri!"
1. Belilah
tas yang tahan lama dan bisa dilipat sehingga praktis dibawa kemana-mana.
Biasanya tas tersebut bisa dibeli di supermarket besar yang sudah sadar akan
efek buruk dalam menggunakan tas plastik/kresek.
2.
Selalu menyimpan tas belanja yang tahan lama
setiap bepergian dan disimpan di kendaraan. Sehingga bila berbelanja tidak perlu
kantong plasting/kresek lagi serta hal ini dapat menjadikan kebiasaan baik saat
berbelanja.
3.
Sediakan selalu tas plastik kecil yang bisa
dipakai ulang guna menyimpan sayur dan buah-buahan. Setelah mengeluarkan
sayur-sayuran dan buah-buahan dari dalam kantong plastik, bersihkan kembali
kantong tersebut sehingga bisa dipergunakan di lain waktu.
4.
Ingatkan kasir bahwa tidak perlu kantong
kresek. Biasanya kasir secara otomatis memasukkan belanjaan si pembeli ke dalam
kantong kresek. Saat akan membayar, katakan kalau kita tidak membutuhkan
kantong plastik, sambil menunjukkan tas belanja yang sudah kita bawa.
5.
Jelaskan pada kasir alasan membawa tas
sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengerti mengapa harus menghindari
pemakaian kemasan plastik yang hanya satu kali pakai. Kalau mereka paham
alasannya, biasanya mereka akan mendukung upaya seperti ini, apalagi kalau kita
sering belanja di pasar swalayan mereka.
6.
Bila lupa membawa tas belanja, kita bisa
menggunakan tas plastik pemberian kasir tetapi jangan lupa setelah digunakan,
lipatlah dengan rapi sehingga tas tersebut bisa dipergunakan kembali di saat di
butuhkan.
E.
HASIL
PENGAMATAN
Hasil
pengamatan yang telah di lakukan di Pasar
Umum Kab. Buol membuktikan bahwa hampir semua pedagang yang setiap harinya
melakukan transaksi jual beli dengan konsumen menggunakan kantong kresek
berwarna hitam, baik itu penjual makanan
siap saji, makanan setengah jadi, maupun makanan mentah serta bahan baku yang
menjadi kebutuhan masyarakat.
Hal
ini, terlihat sangat tragis sekali, bahan kimia yang terkandung dalam plastik
kresek tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi
masyarakat. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai bahaya dari plastik yang di gunakan untuk membungkus makanan, apalagi
makanan siap saji. Terlebih lagi, masyarakat cenderung memilih kantong kresek
berwarna hitam untuk membungkus makanannya karena lebih tertutup. Kondisi
seperti ini, seharusnya dapat menjadi perhatian oleh pihak-pihak berwajib dan
juga kita sendiri yang juga menjadi anggota masyarakat Kab. Buol untuk membantu
tercapainya masyarakat yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Data
hasil pengamatan di pasar umum telah di simpulkan bahwa masih sangat banyak
pedagang yang menggunakan plastik kresek hitam yang berbahaya. Untuk memperkuat
argumen tentang bahaya kantong kresek, maka telah di lakukan konsultasi serta
wawancara secara langung pada salah satu pegawai dari Dinas Kesehatan Kab. Buol.
Awal
dari wawancara bersama bapak Agus Pasiba,
S.Km, di awali dengan penjelasan
tentang hal-hal yang menyangkut kantong kresek hitam yang sama dengan berbagai
informasi yang telah di paparkan sebelumnya dari hasil sumber pencarian di
berbagai media.
Secara
singkat, Bapak Agus mengatakan bahwa “bahaya bahan kimia pada kantong
kresek hitam dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh,” ungkapnya
dengan sangat jelas. Menyangkut hal tersebut bapak Agus Pasiba, S.Km juga
menyarankan agar kita menghindari membeli makanan siap saji yang menggunakan
bahan kimia berbahaya termasuk penggunaan kemasan dengan kantong kresek hitam.
Adanya
penjelasan secara langsung dari Diskes, maka tanpa perlu di ragukan lagi, bahwa
kresek hitam tersebut tidak layak untuk di gunakan oleh masyarakat.
BAB
IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tas kresek hitam
mengandung zat-zat adiktif berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai
penyakit yang sangat fatal bagi manusia sehingga tidak layak di gunakan untuk
mengemasi atau membungkus makanan yang akan di konsumsi, baik itu makanan siap saji, makanan setengah
jadi, maupun makanan mentah serta bahan baku yang menjadi kebutuhan masyarakat..
B.SARAN
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tas kresek hitam mengandung zat-zat adiktif berbahaya. Karena itu, perlu adanya
penanggulangan dan pengurangan penggunann plastik tersebut serta melakukan sosialisasi
kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan plastik kresek hitam tersebut oleh
pihak berwajib maupun kita sebagai anggota masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar