Jumat, 04 Januari 2013

LAPORAN BAHAYA PLASTIK KRESEK HITAM

Salam...
hai kawan, berikut nich adalah hasil laporan tentang bahaya kantong kresek hitam. laporan nich sebenarnya buat memenuhi tugas diklat kimia di SMK Negeri 1 Biau, tetapi gak ada salahnya kan kalau berbagi untuk nambahin arsip kawan-kawan. jadi, buat kawan-kawan yang butuh informasinya atau di tugasin buat laporan yang seperti ini, silahkan di copas aja materi yang penting. Ingat yach, jangan di buat laporannya yang sama seperti ini, harus bisa berkarya sendiri yach .... Ok....! : )





LAPORAN

BAHAYA PLASTIK KRESEK HITAM


DI SUSUN OLEH :
STEVI SEPTIANA
KELAS : 3 TKJ 1


PEMERINTAH KABUPATEN BUOL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 BIAU
TAHUN 2012/2013

DAFTAR ISI

Halaman judul........................................................................................................
Kata pengantar...................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
           A.    Latar Belakang..........................................................................................
           B.     Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A.       Gambaran Umum Plastik Kresek Hitam..............................................
B.        Proses Pembuatan dan Dampak Plastik Kresek Hitam.......................
C.       Upaya-Upaya Penanggulangan Limbah Plastik Kresek Hitam..........
D.       Cara Mengurangi Pemakaian Plastik Kresek Hitam...........................
E.        Hasil Pengamatan....................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................
A.  Kesimpulan..............................................................................................
B.  Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................








KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis penjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bahaya plastik kresek hitam”.
Penulisan laporan  ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata diklat Kimia di SMK Negeri 1 Biau.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bpk. Edy Ibrahim, S.Pd selaku Guru diklat Kimia.
Dalam Penulisan  laporan  ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki Penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin 


Buol, 05 Desember 2012
Penyusun,


Stevi Septiana



BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH
Pada zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari yang namanya plastik. Plastik selalu digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari. Misalnya untuk tempat minuman, membungkus makanan, tampat belanjaan dan masih banyak lagi. Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, harganya murah, dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap kesehatan mereka sendiri dan terhadap lingkungan sekitar.
Dalam plastik terdapat zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A (BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia. Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negativ bagi lingkungan terutama pada tanah, karena tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.
Masalah timbul ketika kita tidak lagi menginginkan benda-benda ini, dan bagaimana kita membuangnya. Biasanya plastik yang dibuang itu adalah plastik bekas pembungkus dan kemasan makanan. Pernyatakan kepedulian para ilmuwan juga bahwa jalinan plastik yang begitu padat yang mengapung di laut dapat ikut meningkatkan pemanasan global karena menciptakan tirai yang rapat yang menahan sinar matahari dan menyebabkan plankton tidak dapat tumbuh.
Salah satu jenis plastik yang berbahaya adalah sampah plastik hitam karena kandungan berbahayanya lebih banyak dibandingkan jenis plastik lain. Penggunaan plastik hitam tersebut beresiko menimbulkan kanker, kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya dan yang lebih mengerikan, tas plastik ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai sempurna, yakni sekitar 500 hingga 1000 tahun! Bayangkan saja berapa banyak sampah plastik yang membusuk?. Di China, jumlah plastik yang didaur ulang hanya 5 persen dari plastik yang beredar. Dan, sering kali fasilitas pembuangan yang kurang,  menyebabkan 100 juta tas plastik dikapalkan kembali ke China setiap tahunnya.
Tas plastik bekas yang dikapalkan ke China akan diubah kembali ke dalam butiran plastik. Proses ini memerlukan empat kali lipat energi dari proses memproduksi tas plastik. Tentu saja hal ini menyebabkan pemborosan energi. Selain itu, sekitar 60 juta barel minyak tiap tahunnya digunakan untuk mengolah bahan plastik.
Tas plastik bekas dan limbah-limbah plastik lainnya juga banyak dibuang ke laut sehingga banyak membunuh hewan laut. Tampaknya kita harus memikirkan dampak-dampak negatif dari penggunaan tas platik untuk menjaga kelestarian lingkungan sebelum semuanya terlambat. Mulailah gunakan bahan-bahan yang lebih cepat terurai seperti kertas, atau bahkan aneka bahan alami lainnya
Di Indonesia penumpukan sampah plastik hitam banyak di jumpai di sungai-sungai, pemukiman warga, dan diberbagai tempat lainnya. Tepatnya di daerah Kab. Buol hampir di setiap sudut kota dipenuhi sampah, dan salah satunya adalah sampah plastik hitam. Kondisi ini perlu adanya tindakan yang serius agar penumpukan sampah yang memicu datangnya banjir dan penyakit dapat dicegah dan tidak menimbulkan dampak yang lebih parah bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan adanya kesadaran lingkungan dalam diri  kita masing-masing mau melakukan langkah kecil saja, misalnya mengurangi pengguaan plastik hitam. Pasti ada cara untuk memulihkan kembali dunia kita agar kembali indah seperti semula.


B.  TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Tujuan dan manfaat dari penulisan laporan ini, yaitu :
1.      Untuk menyelesaikan tugas mata diklat kimia
2.      Untuk mengetahui bahaya yang di timbulkan dari penggunaan plastik kresek hitam.
3.      Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam  menangani limbah plastik kresek hitam
4.      Untuk meningkatkan kesadaran masing-masing individu atas dampak yang di timbulkan plastik kresek hitam.
5.      Sebagai arsip perpustakaan sekolah yang dapat di manfaatkan oleh siswa sebagai sumber ilmu.



BAB II
PEMBAHASAN

   A.     GAMBARAN UMUM PLASTIK KRESEK HITAM

                 Kantong plastik atau masyarakat sering menyebutnya dengan “Kantong Kresek” digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya membawa barang belanjaan, membungkus makanan siap saji, dan sebagainya. Kegunaan dari kantong kresek tersebut telah mearajalela bahkan di seluruh dunia pun menggunakannya. Tapi adakah pengaruh dari kantong kresek tersebut jika masyarakat menggunakannya secara terus-menerus? Adakah dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan sekitar?
                 Jelas, pengaruh dapat terjadi jika pemakaian ataupun dalam pembuatannya tidak memperhatikan segi kesehatan dan kemanusiaan tentunya. Sampai saat ini, masyarakat terutama di Indonesia telah menggunakan kantong kresek dalam berbagai keperluan sehari-hari. Di balik sifatnya yang praktis dan murah, kantong plastik kresek mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi makanan di dalamnya.
                 Sejak pertengahan tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan resmi tentang bahaya kantong plastik kresek. Bedasar hasil penelitiannya, kantong plastik kresek, terutama warna hitam, merupakan produk daur ulang mengandung bahan kimia berbahaya.
                 Tak hanya itu, dalam proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. "Apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau limbah logam berat," demikian petikan peringatan BPOM tentang kantong kresek.
                 BPOM meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker.
                 Bahan kimia plastik tak hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga makanan mengandung asam, cuka, vitamin c, berminyak atau berlemak.


   B.     PROSES PEMBUATAN DAN DAMPAK PLASTIK KRESEK HITAM

Kantong plastik atau kantong kresek dapat beraneka ragam warnanya, salah satunya adalah warna hitam yang telah disebutkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu merupakan salah satu warna dari sekian warna yang ada yang memiliki pengaruh yang berpotensi negatif, lalu bagaimana dengan warna kantong plastik lainnya? Apakah sama dengan pengaruh yang dimiliki oleh kantong plastik tersebut? Tentu kantong plastik apapun warnanya dapat berpotensi negatif yakni dapat memicu penyakit kanker (bersifat karsinogen).
Sebenarnya darimana awal pengaruh negatif itu berasal? Awal pengaruh negatif itu berasal dari proses daur ulang yang demikian berkali-kali. Berikut skema proses daur ulang dari kantong plastik.

1 >>>> 2 >>>> 3 >>>> 4 >>>> 5 >>>> 6 >>>> 7 >>>> 8 >>>> 9

Keterangan:
1. Pengumpulan plastik bekas.
2. Penyortiran.
3. Pencucian
4. Penggilingan.
5. Pemberian warna zat aditif.
6. Pemberian zat anti fogging (tahan sinar ultraviolet).
7. Pemberian zat anti slip (transparan).
8. Pemanasan.
9. Pencetakan.

            Dalam proses 1, yakni pengumpulan plastik bekas oleh para pengumpul (pemulung) dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Para pengumpul memilah-milah kantong plastik mana yang layak untuk mereka daur ulang lagi. Kemudian pada proses 2, para penyortir melakukan penyortiran terhadap semua kantong plastik yang telah berhasil dikumpulkan oleh para pengumpul. Akan tetapi, dalam melakukan penyortiran seringkali para penyortir kurang dalam melakukannya dan berakibat negatif karena para penyortir tidak mengetahui darimana kantong plastik itu berasal. Selanjutnya, pada proses 3, para penyuci melakukan pencucian terhadap kantong plastik tersebut. Sama halnya dengan proses 2, para penyuci kurang melakukan pencucian. Mereka mencuci tidak secara steril dengan kata lain, menggunakan bahan seadanya. Proses 4 adalah penggilingan, semua kantong plastik yang telah dicuci lalu digiling menjadi butiran plastik kecil. Pada proses 5, proses penambahan zat warna aditif guna memberi warna terhadap semua kantong plastik. Pemberian zat warna aditif sangat berbahaya bagi manusia. Pada proses 6 adalah proses pemberian zat anti fogging guna tahan terhadap sinar ultraviolet. Zat ini juga berbahaya. Pada proses 7 adalah proses pemberian zat anti slip pada kantong plastik guna kantong plastik memiliki bentuk yang transparan. Zat ini juga mengandung bahan kimia yang berbahaya. Selanjutnya, proses 8 adalah proses pemanasan, semua kantong plastik yang telah diberi bahan kimia lau dipanaskan agar menyatukan butiran kantong plastik tadi. Terakhir, proses 9 yakni proses pencetakan, butiran plastik yang telah menyatu lalu dicetak untuk membentuk kantong plastik yang baru dengan berbagai ukuran, misal ukurang kecil, sedang, maupun besar.

            Semua bahan kimia dari skema di atas adalah bahan pembuat kantong plastik maupun jenis bahan plastik lainnya. Lalu apakah pengaruh kantong plastik secara kimiawi? Pengaruhnya antara lain :

* Menyebabkan kanker paru;
* Menyebabkan kanker hati;
* Gangguan fungsi ginjal;
* Gangguan saraf; dan
* Gangguan saluran pencernaan.

            Dan yang lebih penting lagi pengaruh secara kimiawi dapat terjadi jika kantong plastik kontak langsung dengan makanan siap saji yang panas. Sebab, kontak langsung tersebut menimbulkan perpindahan kalor dari makanan siap saji terhadap kantong plastik. Timbulnya panas (kalor) ini memicu pengaruh secara kimiawi. Jadi untuk mencegah hal tersebut disarankan memberi alas pada kantong plastik sewaktu membungkus makanan atau barang lainnya agar tidak terjadi kontak langsung dengan kantong plastik.


   C.    UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN LIMBAH PLASTIK KRESEK HITAM
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan plastik adalah sebagai berikut :
1.      Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Namun limbah plastik hitam merupakan produk daur ulang, maka daur ulang bukanlah penanganan yang tepat.

2.      Incinerasi
         Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.

3.      Plastik Biodegradable
Sekitar separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang  biodegradable atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih. Namun plastik ini jauh lebih aman di bandingkan plastik kresek yang biasanya kita pakai.


   D.    CARA MENGURANGI PEMAKAIAN PLASTIK KRESEK HITAM
Setiap kita berbelanja di supermarket atau di warung, sering sekali kita diberi kantung plastik atau kresek guna membawa barang-barang yang telah kita beli di tempat tersebut. Tiap tahun jutaan kantong palstik/kresek dibuang begitu saja setelah dipakai hanya satu kali. Di bawah ini ada beberapa cara, agar ketika kita diberi kantong kresek saat di kasir, kita bisa menjawab, "Tidak perlu, saya bawa tas sendiri!"
1.      Belilah tas yang tahan lama dan bisa dilipat sehingga praktis dibawa kemana-mana. Biasanya tas tersebut bisa dibeli di supermarket besar yang sudah sadar akan efek buruk dalam menggunakan tas plastik/kresek.
2.      Selalu menyimpan tas belanja yang tahan lama setiap bepergian dan disimpan di kendaraan. Sehingga bila berbelanja tidak perlu kantong plasting/kresek lagi serta hal ini dapat menjadikan kebiasaan baik saat berbelanja.
3.      Sediakan selalu tas plastik kecil yang bisa dipakai ulang guna menyimpan sayur dan buah-buahan. Setelah mengeluarkan sayur-sayuran dan buah-buahan dari dalam kantong plastik, bersihkan kembali kantong tersebut sehingga bisa dipergunakan di lain waktu.
4.      Ingatkan kasir bahwa tidak perlu kantong kresek. Biasanya kasir secara otomatis memasukkan belanjaan si pembeli ke dalam kantong kresek. Saat akan membayar, katakan kalau kita tidak membutuhkan kantong plastik, sambil menunjukkan tas belanja yang sudah kita bawa.
5.      Jelaskan pada kasir alasan membawa tas sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengerti mengapa harus menghindari pemakaian kemasan plastik yang hanya satu kali pakai. Kalau mereka paham alasannya, biasanya mereka akan mendukung upaya seperti ini, apalagi kalau kita sering belanja di pasar swalayan mereka.
6.      Bila lupa membawa tas belanja, kita bisa menggunakan tas plastik pemberian kasir tetapi jangan lupa setelah digunakan, lipatlah dengan rapi sehingga tas tersebut bisa dipergunakan kembali di saat di butuhkan.


  E.   HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang telah di lakukan di Pasar Umum Kab. Buol membuktikan bahwa hampir semua pedagang yang setiap harinya melakukan transaksi jual beli dengan konsumen menggunakan kantong kresek berwarna hitam, baik  itu penjual makanan siap saji, makanan setengah jadi, maupun makanan mentah serta bahan baku yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Hal ini, terlihat sangat tragis sekali, bahan kimia yang terkandung dalam plastik kresek tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi masyarakat. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dari plastik yang di gunakan untuk membungkus makanan, apalagi makanan siap saji. Terlebih lagi, masyarakat cenderung memilih kantong kresek berwarna hitam untuk membungkus makanannya karena lebih tertutup. Kondisi seperti ini, seharusnya dapat menjadi perhatian oleh pihak-pihak berwajib dan juga kita sendiri yang juga menjadi anggota masyarakat Kab. Buol untuk membantu tercapainya masyarakat yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Data hasil pengamatan di pasar umum telah di simpulkan bahwa masih sangat banyak pedagang yang menggunakan plastik kresek hitam yang berbahaya. Untuk memperkuat argumen tentang bahaya kantong kresek, maka telah di lakukan konsultasi serta wawancara secara langung pada salah satu pegawai dari Dinas Kesehatan Kab. Buol.
Awal dari wawancara bersama bapak Agus Pasiba, S.Km, di awali dengan penjelasan tentang hal-hal yang menyangkut kantong kresek hitam yang sama dengan berbagai informasi yang telah di paparkan sebelumnya dari hasil sumber pencarian di berbagai media.
Secara singkat, Bapak Agus mengatakan bahwa “bahaya bahan kimia pada kantong kresek hitam dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh,” ungkapnya dengan sangat jelas. Menyangkut hal tersebut bapak Agus Pasiba, S.Km juga menyarankan agar kita menghindari membeli makanan siap saji yang menggunakan bahan kimia berbahaya termasuk penggunaan kemasan dengan kantong kresek hitam.
Adanya penjelasan secara langsung dari Diskes, maka tanpa perlu di ragukan lagi, bahwa kresek hitam tersebut tidak layak untuk di gunakan oleh masyarakat.



BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tas kresek hitam mengandung  zat-zat adiktif berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit yang sangat fatal bagi manusia sehingga tidak layak di gunakan untuk mengemasi atau membungkus makanan yang akan di konsumsi, baik itu makanan siap saji, makanan setengah jadi, maupun makanan mentah serta bahan baku yang menjadi kebutuhan masyarakat..

B.SARAN
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tas kresek hitam mengandung  zat-zat adiktif berbahaya. Karena itu, perlu adanya penanggulangan dan pengurangan penggunann plastik tersebut serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan plastik kresek hitam tersebut oleh pihak berwajib maupun kita sebagai anggota masyarakat.








DAFTAR PUSTAKA
-          Www.google.com : “bahaya plastik kresek hitam”

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar