Haaaaiiiiiii...... ini adalah laporan
hasil praktikum Biologi kelompok kami (kelompok 2) dari kelas 3 TKJ 1 di SMK
Negeri 1 Biau... buat teman-teman yang butuh informasi tentang praktikum satuan
makhluk hidup dalam ekosistem, silahkan di copas ajach, tetapi hanya sekedar
buat tambahan informasi ajach yach,,, jangan di buat untuk hasil laporan yang
sama... OK...! : )
LAPORAN
SATUAN
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
OLEH
KELOMPOK 2
·
MARIANI
·
JULAEHA
·
GABLI
·
STEVI
SEPTIANA
|
·
ZAKIAIDRUS
·
YUDIAWAN
·
ABD. RAHMAN
·
RISAL L. TAMU
|
KELAS : III TKJ 1
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH
KABUPATEN BUOL
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 1 BIAU
TAHUN 2012-2013
I.
Judul :
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem
II.
Tujuan :
Menemukan satuan makhluk hidup dalam ekosistem
III.
Dasar Teori
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Komponen-komponen
pembentuk ekosistem adalah:
-
Komponen hidup (biotik)
-
Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua
komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini
terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen
biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu,
mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu,
populasi, atau komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor
kelinci,seekor serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis
(satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : dipadang
rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota populasi
dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi ( emigrasi
dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang
hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi.
Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput,
populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat. Komunitas dengan
seluruh faktor abiotiknya membentuk suatu ekosistem. Suatu komunitas di suatu
daerah yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contoh: bioma padang rumput,
bioma gurun, dan bioma hutan tropis. Semua bagian bumi dan atmosfer yang
dapat dihuni makhluk hidup disebut biosfer. Berdasarkan proses terjadinya,
ekosistem dibedakan atas dua macam :
·
Ekosistem
Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contoh : padang rumput, gurun,laut
·
Ekosistem
Buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan manusia.
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun
Ekosistem tidak akan tetap
selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik
selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau
karena campur tangan manusia.
·
Macam-macam
ekosistem
Secara garis besar ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
1. Ekosistem Darat : Ekosistem darat
ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut.
2.
Bioma
gurun :Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik)
yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C)
sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa
mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun
dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
3.
Bioma
padang rumput : Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun
dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase
(aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.
4.
Bioma
Hutan Basah : Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar
organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan
kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah
tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek
sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau,
dan burung hantu.
5.
Bioma
hutan gugur : Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah,
bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
6.
Bioma
taiga : Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada
musim gugur.
7.
Bioma
tundra : Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran
kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di
daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya
berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal,
contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan
lalat hitam.
8.
Ekosistem
Air Tawar : Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
IV.
Praktikum I
A. Alat dan bahan :
1. Tali plastik
2. Kantung plastik
3. Kertas tabel
B. Cara Kerja :
1.
Tentukan
satu tempat pengamatan di lingkungan luar. Misalnya halaman sekolah, lapangan
atau kebun
2.
Tentukan
tempat untuk membuat plot secara acak (sembarang)
3.
Buatlah
plot berukuran 1 x 1 m dengan menggunakan tali plastik
4.
Amati
semua jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalam plot. Hitunglah jumlah
dari masing-masing jenis tumbuhan dan hewannya
5.
Bila
menemukan tumbuhan atau hewan yang belum di ketahui jenisnsya, maka ambilah
hewan atau bagian tubuh dari tumbuhan tersebut kemudian tempatkan pada plastik.
Beri label A, B, C dan seterusnya. Hewan atau tumbuhan tersebut dapat di amati
di kelas
6.
Amati
juga komponen makhluk tak hidup yang terdapat dalam plot tersebut.
7.
Buatlah
data pengamatan mu ke dalam bentuk tabel.
C. Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik (tak hidup)
No
|
Komponen tak hidup
|
Hasil pengamatan
|
1
2
3
4
5
|
Air
Tanah
Udara
Cahaya
pH tanah
|
X
Ada
Ada
Ada
X
|
Komponen Biotik (Makhluk hidup)
No
|
Nama/Jenis makhluk hidup
|
Jumlah
|
1
2
3
4
5
6
|
Rumput
Ilalang
Ubi
jalar
Kangkung
Semut
Belalang
|
Serumpun
Serumpun
Serumpun
Serumpun
Sekelompok
1
ekor
|
D.
Pertanyaan dan Jawaban
a) Pertanyaan
1. Ada berapa jenis makhluk hidup yang
dapat di temukan ?
2. Jenis makhluk hidup apa yang dapat
di temukan dalam jumlah banyak ?
3. Sebutkan jenis tumbuhan yang dapat
di temukan!
4. Sebutkan jenis hewan yang dapat di
temukan !
5. Populasi apa sajakah yang terdapat
dalam plot pengamatan mu ?
6. Apakan ada keterkaitan antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain di plot pengamatan mu !
7. Apakah ada keterkaitan antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain di plot pengamatan mu?
8. Apakah ada keterkaitan antara
makhluk hidup dengan makhluk tak hidup di plot pengamatan mu? Berilah contohnya
!
b) Jawaban
1. Jenis makhluk hidup yang dapat di
temukan berjumlah 6 jenis
2. Jenis makhluk hidup yang dapat di
temukan dalam jumlah banyak yaitu ilalang, kangkung, ubi jalar, rumput dan
semut
3. Jenis tumbuhan yang dapat di temukan
ada 4 jenis, yaitu rumput,
kangkung, ubi jalar, dan ilalang.
4. Jenis hewan yang dapat di temukan ada 2
jenis, yaitu semut dan belalang.
5. Populasi yang dapat di temukan dalam
plot pengamatan adalah populasi ilalang, kangkung, ubi jalar, rumput dan semut
6. Berdasarkan hasil pengamatan, ada
keterkaitan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain pada
plot tersebut
7. Berdasarkan hasil pengamatan, ada
keterkaitan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Semua jenis makhluk
hidup yang di temukan saling berinteraksi dengan makhluk tak hidup.
Contohnya : Seperti tumbuhan Ilalang yang memerlukan tanah sebagai
tempat tumbuhnya, udara yang di butuhkan sebagai proses respirasi
(pernafasan) dan cahaya yang dapat membantu proses fotosinteis.
E. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat di simpulkan bahwa adanya
keterkaitan antara komponen biotic dan komponen abiotik. Hal ini di sebabkan
karena komponen biotik pada suatu ekosistem akan di pengaruhi oleh komponen
biotiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar